CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN WIREMESH UNTUK PROYEK KONSTRUKSI

Dalam dunia konstruksi, wiremesh menjadi salah satu bahan penting, terutama dalam penguatan beton. Material ini berbentuk jaring-jaring baja yang dirancang untuk memperkuat berbagai struktur bangunan seperti lantai, dinding, dan pondasi. 

 

Wiremesh hadir dalam berbagai ukuran dan tipe sehingga pemilihan dan perhitungan kebutuhan wiremesh harus dilakukan secara tepat agar proyek berjalan efisien. Dalam artikel ini, BLKP akan mengupas tuntas cara menghitung kebutuhan wiremesh untuk proyek konstruksi Anda.

 

Mengapa Perlu Menghitung Kebutuhan Wiremesh dengan Tepat?

 

Sebelum mulai proyek konstruksi, sebaiknya Anda menghitung kebutuhan wiremesh dengan tepat. Ini bertujuan agar penggunaan material lebih efisien dan memastikan struktur yang dihasilkan memiliki kekuatan dan ketahanan sesuai standar.

 

1. Efisiensi Biaya dan Material

 

Salah satu alasan utama perhitungan kebutuhan wiremesh menjadi sangat penting adalah untuk memastikan efisiensi biaya. Dengan menghitung jumlah yang dibutuhkan secara akurat, Anda dapat mencegah pemborosan material dan tentunya mengefisiensi anggaran. 

 

Selain itu, perhitungan yang tepat juga mengurangi risiko kekurangan bahan di tengah pengerjaan proyek. Dengan demikian, prose spegerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.

 

2. Mencegah Kekurangan atau Kelebihan Material

 

Kekurangan material di tengah proyek dapat memperlambat pekerjaan dan menambah biaya. Sebaliknya, kelebihan material juga berpotensi menyebabkan pemborosan dan memakan ruang penyimpanan yang tidak perlu. 

 

Melalui memperkirakan kebutuhan wiremesh secara akurat, Anda dapat menghindari situasi tersebut dan membuat proses konstruksi berjalan lebih lancar. Selain itu, koordinasi yang baik dengan pemasok material juga dapat membantu memastikan ketersediaan wiremesh.

Faktor Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Wiremesh

Sumber: Freepik

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Wiremesh

 

Sebelum membahas cara menghitung kebutuhan wiremesh, penting untuk memahami beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah yang diperlukan dalam proyek konstruksi.

 

1. Luas Area yang Akan Ditutup Wiremesh

 

Hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah luas area yang akan ditutup oleh wiremesh. Pada umumnya, makin besar area yang perlu diperkuat, makin banyak wiremesh yang Anda butuhkan. 

 

Pertama-tama, ukur panjang dan lebar wiremesh yang akan dipasang. Setelah itu, kalikan panjang dan lebar untuk mendapatkan luas area. Jika area memiliki bentuk tidak beraturan, bagi menjadi beberapa bentuk yang lebih sederhana (seperti persegi atau segitiga), lalu hitung luas masing-masing dan jumlahkan.

 

2. Ukuran dan Tipe Wiremesh yang Digunakan

 

Wiremesh tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, seperti M5, M6, dan M8. Setiap ukuran memiliki fungsi dan daya tahan yang berbeda. Sebaiknya, Anda memilih tipe wiremesh yang sesuai dengan jenis konstruksi Anda. 

 

Umumnya, wiremesh dengan diameter yang lebih besar juga akan memberikan kekuatan tambahan yang dibutuhkan untuk bangunan bertingkat atau area yang menyangga beban berat. Selain itu, bahan dasar wiremesh juga perlu diperhatikan. Contohnya, penggunaan wiremesh galvanis lebih tepat karena tahan karat terhadap air semen.

 

3. Fungsi dan Beban yang Harus Ditanggung Wiremesh

 

Wiremesh memiliki peran penting dalam konstruksi sebagai elemen penguat dalam struktur. Apabila wiremesh akan digunakan untuk struktur yang menanggung beban besar, seperti lantai beton atau pondasi, sebaiknya gunakan tipe wiremesh yang lebih kuat dan lebih tebal.

 

Adapun beberapa jenis beban yang harus ditanggung wiremesh, seperti beban statis dan dinamis. Beban statis sendiri bersifat tetap, seperti berat struktur beton, furnitur, dan elemen bangunan lainnya. Sementara beban dinamis seperti kendaraan pada lantai parkir, dan  aktivitas manusia.

Sumber: Freepik

Cara Menghitung Kebutuhan Wiremesh

 

Setelah memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan wiremesh, berikut adalah langkah-langkah untuk menghitungnya secara tepat.

 

1. Mengukur Luas Area Proyek

 

Langkah pertama adalah mengukur luas area yang akan ditutup wiremesh. Contohnya, jika panjang area 12 m dan lebarnya 10 m, maka luasnya 120 m2. Selanjutnya, hitung juga wiremesh tambahan untuk sambungan, biasanya menambahkan 10% dari luas area, yakni dengan menghitung 12 m (10% x 120 m2).

 

Untuk mendapatkan luas area proyek keseluruhan, Anda bisa menjumlahkan area pemasangan wiremesh dan area tambahan untuk sambungan. Dengan demikian, total luas area yang perlu dihitung adalah 120 m2 + 12 m2 = 132 m2.

 

2. Menghitung Jumlah Wiremesh Berdasarkan Ukuran

 

Untuk menghitung jumlah wiremesh berdasarkan ukuran, langkah pertama adalah mengetahui dimensi wiremesh yang akan digunakan. Ukuran standar wiremesh yang umum tersedia di pasaran adalah 2,1 m x 5,4 m dengan luas 11,34 m2 per lembar. 

 

Selanjutnya, total luas area proyek yang telah dihitung sebelumnya, termasuk tambahan untuk sambungan dibagi dengan luas per lembar wiremesh. Sebagai contoh, jika total luas area adalah 132 m2, maka perhitungan jumlah wiremesh yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.

 

- Jumlah wiremesh = 132 m2 : 11,34 m2

 

- Jumlah wiremesh = 11,64 lembar. 

 

3. Menghitung Kebutuhan Wiremesh dalam Meter Persegi atau Lembar

 

Untuk menghitung kebutuhan wiremesh dalam meter persegi atau lembar, pertama-tama Anda perlu menghitung luas total area yang akan dipasangi wiremesh. Total luas ini harus mencakup seluruh area yang akan diberi lapisan wiremesh, termasuk tambahan untuk sambungan antar lembar yang biasanya sekitar 10%.

 

Setelah mengetahui total luas area, Anda dapat menghitung jumlah lembar wiremesh yang dibutuhkan dengan cara membagi luas total proyek dengan luas per lembar wiremesh. Sebagai contoh, jika luas total area adalah 132 m2 dan setiap lembar wiremesh memiliki luas 11,34 m2, maka jumlah lembar wiremesh yang diperlukan adalah 12 lembar.

Sumber: Freepik

 

Perhitungan Kebutuhan Wiremesh untuk Proyek 

 

Agar lebih memahami cara perhitungan di atas, berikut adalah contoh penerapan pada proyek kecil seperti konstruksi rumah tinggal dan proyek besar seperti pembangunan gedung bertingkat.

 

1. Contoh Perhitungan untuk Konstruksi Hunian

 

Sebagai contoh, Anda membangun sebuah rumah dengan luas lantai beton sebesar 100 m2 dan menggunakan wiremesh ukuran M5. Berikut ini langkah perhitungannya.

 

a. Hitung luas area lantai: 100 m2.

 

b. Jika satu lembar wiremesh mencakup 11,34 m2, maka 100 m2/11,34 m2  = 8,8 lembar

 

c. Bulatkan hasil yang didapat sebelumnya ke atas menjadi 9 lembar. Dengan demikian, Anda membutuhkan 9 lembar wiremesh.

 

2. Contoh Perhitungan untuk Proyek Skala Besar 

 

Sebagai contoh, Anda bekerja pada proyek besar dengan luas area lantai beton sebesar 1000 m² dan menggunakan wiremesh ukuran M8. Berikut ini contoh perhitungannya.

 

a. Hitung luas area lantai: 1000 m2.

 

b. Jika satu lembar wiremesh ukuran 2,1 x 5,4 m juga mencakup 11,34 m2, maka  1000 m2/11,34 m2 = 88,2 lembar

 

c. Bulatkan ke atas menjadi 89 lembar wiremesh.

 

Tips Memilih Wiremesh yang Tepat

 

Memilih wiremesh yang tepat penting untuk memastikan keamanan dan ketahanan struktur bangunan. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih wiremesh:

 

a. Pilih Ukuran Sesuai dengan Kebutuhan Proyek: Untuk bangunan dengan beban berat, gunakan wiremesh yang lebih tebal seperti M8 atau M10.

 

b. Perhatikan Bahan Wiremesh: Wiremesh galvanis lebih tahan korosi dan cocok untuk penggunaan di area luar ruangan atau area yang terpapar kelembaban.

 

c. Periksa Standar SNI: Pastikan wiremesh memenuhi standar SNI untuk menjamin kualitas dan keamanan material.

 

Kesimpulan

 

Demikianlah informasi seputar cara menghitung kebutuhan wiremesh. Mulai dari mengukur luas area yang akan dipasang wiremesh hingga menambahkan lembar wiremesh untuk sambungan, langkah-langkah tersebut dapat membantu memastikan setiap bagian proyek diperkuat sesuai standar yang dibutuhkan. 

 

Selain wiremesh, Anda juga perlu memerhatikan kualitas dari floordeck sebagai plat lantai  bangunan bertingkat. Sebagai solusi, Anda dapat mempertimbangkan floordeck berkualitas dari BLKP. Terbuat dari material galvanis, Floordeck dari BLKP lebih tahan karat terhadap air semen.

 

Jadi, tunggu apalagi? Konsultasikan kebutuhan material bahan dan bangunan Anda dengan BLKP sekarang. Segera hubungi kami di sini!



Artikel Populer

Tidak ada artikel popular.

Baja Ringan adalah baja karbon yang bersifat kaku dan kuat sehingga banyak digunakan untuk keperluan konstruksi.

Your Message Has Been Sent..