Berbicara tentang Bali rasanya tidak ada yang tidak menjadikan pulau ini sebagai destinasi wisata impian. Seakan setiap sudutnya tak luput dari keindahan dan pesona yang luar biasa memikat hati masyarakat lokal bahkan mancanegara.
Panorama surgawi dan getaran magisnya, membuat Bali mendapatkan julukan sebagai salah satu pulau terindah di Dunia. Dari suguhan pantai yang indah, hutan yang asri, serta tempat-tempat bersejarah yang artistik, Bali benar-benar memanjakan kita untuk menjelajahi tempat-tempat terindah.
Baca Juga: Mau Punya Rumah Ala Villa Bali? Simak Tips Ini!
Tak lupa dengan desain arsitektur khas Bali yang membuat pengunjung enggan berpaling menikmati keelokan serta pesona alamnya. Tak disangka-sangka arsitektur bali memiliki 7 filosofis yang sarat akan budaya. Penasaran?
Kami akan merangkumnya untuk Anda lewat pembahasan di bawah ini.
Istilah ini merupakan filosofi hidup yang dipegang oleh masyarakat Hindu Bali. Filosofi ini mengajarkan tentang tiga simbol akar kebahagiaan yaitu manusia, alam, dan Tuhan.
Ketiga aspek tersebut menjadi landasan yang digunakan arsitek dalam perencanaan dan pembangunan sebuah hunian. Sehingga tercipta hunian yang nyaman, aman, serta ramah lingkungan. Tri Hita Karana juga
Menjadi peran dan tanggung jawab arsitek ketika mengusung bangunan dengan arsitektur Bali untuk tetap menerapkan kebudayaan Bali yang masih dipertahankan hingga sampai saat ini.
Itu mengapa material yang digunakan dalam arsitektur Bali adalah material yang memaksimalkan pesona alam, seperti kayu, batu alam, dan bambu seperti yang sering kita lihat pada hunian, tempat ibadah, dan tempat sakral di Bali.
Tri Mandala merupakan pedoman dalam pembagian ruang dan zonasi dalam arsitektur Bali. Terdapat 3 zona berdasarkan tingkat kesuciannya. Pertama, Nista Mandala (Jaba Sisi), sebagai sisi terluar dengan tingkat kesakralan yang paling rendah.
Kedua, Madya Mandala (Jaba Tengah), sebagai area tengah peralihan dengan tingkat kesakralan menengah. Ketiga, Utama Mandala (Jeroan) sebagai area paling tengah dengan tingkat kesakralan yang paling tinggi.
Kompleks pura di Bali menjadi contoh desain arsitektur Bali yang memegang konsep filosofi Tri Mandala.
Jika Tri Mandala merupakan pembagian area berdasarkan tingkat kesuciannya, maka Sanga Mandala merupakan pembagian area berdasarkan arah.
Ada dua konsepsi arah yaitu Kaja-Kelod yang berarti gunung dan laut, serta Kangin-Kauh yang berarti matahari terbit dan matahari terbenam. Kedua sumbu tersebut menjadi landasan yang profan dan memiliki nilai sakral.
Tri Angga dan Tri Loka menjadi konsep yang mengatur tata ruang Bali. Tri Angga memiliki simbol badan fisik di antaranya, Utama Angga (Kepala), Madya Angga (Badan), dan Nista Angga (Kaki).
Sedangkan Tri Loka merujuk pada Bhuana Alit dan Bhuana Agung yang memiliki arti berlaku dalam skala wilayah di bumi mencakup gunung, dataran, dan lautan. Tri Angga maupun Tri Loka menjadi falsafah hidup masyarakat Bali yang menjaga hubungan agar tetap harmonis serta konektivitas dengan alam semesta ini.
Sistem yang disebut kosmologi itu pada akhirnya diimplementasikan ke dalam struktur arsitektur bangunan Bali dipadukan dengan nilai-nilai tradisional agar terjalin keharmonisan antara manusia dengan alam agar selaras.
Berbicara tentang arsitektur tradisional Bali, pasti juga melekat dengan istilah Asta Kosala Kosali yang merupakan pedoman bagi arsitek dalam merancang bangunan yang sesuai dengan hakikat budaya Bali.
Masyarakat Bali menyebut arsitek dengan sebutan undangi. Para undangi harus mematuhi tata aturan bangunan Bali mencakup simbol, kuil, ukuran atau skala bangunan, pemasangan bahan bangunan, tata cara mengukur luas bangunan, jenis-jenis bangunan tradisional, perlengkapan sesajen untuk upacara bangunan, dan mantra-mantra undagi.
Filosofis ini memiliki arti Arga (Kaja) yang berarti gunung dan Segara (Kelod) yang berarti laut. Masyarakat Bali menganggap gunung sebagai wilayah parahyangan atau tempat tinggal dewa-dewa, dataran sebagai dunia manusia, serta laut sebagai wilayah monster dan setan.
Arsitektur Bali juga mengalami perkembangan dengan sentuhan modern yang tetap menampilkan nuansa alami dan identitas adat budaya Bali. Berikut inspirasi desain arsitektur Bali Modern..
Berikut adalah 7 filosofi arsitektur Bali beserta inspirasi desain arsitektur Bali modern. Desain arsitektur Bali yang menyatu padu dengan pesona alam tentunya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang filosofis.
Mengundang atensi kekaguman yang mendunia, kini Bali semakin dikenal dan banyak dipilih sebagai pulau impian. Anda juga pastinya terpikat dengan gaya arsitektur khas Bali yang estetik.
Rumah dengan gaya Bali akan semakin sempurna dengan kualitas material yang digunakan. Seperti material baja ringan yang menjadi pilihan teratas dalam bidang manufaktur saat ini.
BLKP menyediakan produk baja ringan yang telah terbukti kualitasnya, karena sudah berstandar SNI, ISO 9001-2015, uji lab ketahanan produk hingga 4 tahun garansi warna serta tersertifikasi TKDN 22 - 34981.
Tertarik dengan produk dan layanan kami? Silahkan klik Hubungi Kami.