desain interior tradisional.jpg

MEGAH & ESTETIK! INI 5 DESAIN INTERIOR TRADISIONAL BANDARA

Bandara atau bandar udara menjadi fasilitas bagi para penumpang pesawat yang banyak menyimpan cerita tersendiri bagi yang sekadar mampir untuk pergi maupun kembali ke suatu tujuan. 

 

Selain kenyamanan, keindahan arsitektur yang disuguhkan mengundang atensi penumpang untuk menaruh kekaguman dari segala sisi. 

 

Baca Juga: 6 Desain Arsitektur Karya Ridwan Kamil Yang Mendunia


 

Tak kalah dengan desain yang didominasi dengan konsep futuristik, beberapa bandara di Indonesia berikut ini menyuguhkan desain interior tradisional sebagai definisi kemegahan budaya Indonesia.


 

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali

 

Desain Interior Tradisional

 

Sumber: pu.go.id

 

Jika mendengar kata Bali, pastinya sudah tak asing lagi jika kota satu ini banyak dipilih sebagai tujuan destinasi wisata dari berbagai mancanegara. 

 

Baru-baru ini tepatnya pada 15-16 November 2022, Bali juga menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan forum akbar G20.

 

Mengusung konsep futuristik yang megah, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tidak menghilangkan unsur budaya Indonesia lewat desain interiornya yang memiliki nilai tradisional.

 

Arsitektur nusantara terlihat pada terminal VVIP bandara yaitu plafon utama dengan arsitektur lukisan wayang Kamasan yang mengandung nilai ajaran moral dalam hinduisme.

 

Serta ukiran Astalla Padma Bhuana yang 8 helai daun teratainya melambangkan simbol dewa-dewa dalam agama hindu. Kemudian pada pintu utama menjadi representasi relief dan patung dengan ukiran khas flora asal Bali.


 

 

Bandara Internasional Yogyakarta

 

Desain Interior Tradisional

 

Sumber: Medcom.id

 

Kamu akan banyak menemukan kentalnya budaya Jawa lewat arsitektur Bandara Internasional Yogyakarta yang diresmikan pada 28 Agustus 2020 oleh Presiden RI Indonesia Joko Widodo ini.

 

Dipadukan dengan visual modern, desain interior bandara ini juga mengundang nuansa keragaman budaya Yogyakarta. 

 

Ornamen dinding yang dibalut dengan Bunga Wijaya Kusuma, dan pemandangan bak wisata Kulon Progo melalui ornamen indoor Pantai Glagah dan Gumuk Pasir yang dapat kamu nikmati jika berkunjung ke bandara ini.

 

Tak sampai di situ, motif batik kawung dengan pola geometris kerap menghiasi segala sudut bandara seperti pada dinding counter check-in, sticker lantai dan kaca, hingga atap bandara yang langsung berpadu dengan gradasi birunya langit. 

 

Ditambah ornamen-ornamen khas Yogyakarta seperti lampu taman, becak bermotif batik, hingga lukisan-lukisan wayang yang menambah visual tradisional yang estetik.


 

 

Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau

 

Desain Interior Tradisional

 

Sumber: Skrscrapercity.com

 

Segala sisi dari arsitektur interior Bandara Sultan Syarif Kasim II ini menyimpan makna-makna kultural dari budaya Riau. 

 

Menunjukkan citra kota bak negeri melayu, bandara ini menggunakan kepak sayap burung Serindit asal Riau sebagai desain utama.

 

Bagi masyarakat melayu Riau, burung Serindit bagaikan Panglima Hijau yang melambangkan banyak makna kebaikan. Unsur-unsur budaya lokal tersaji dalam balutan desain interior bandara.

 

Pada ruangan check-in, terdapat ukiran motif batik khas Riau, juga hiasan pohon-pohon kelapa di beberapa sudut ruang tunggu yang mengartikan bahwa Riau menjadi kota dengan lahan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia.

 

 

Bandara Internasional Komodo, Lombok

 

Desain Interior Tradisional

 

Sumber: viva.co.id

 

Siapa yang tak terkesima dengan keindahan alam Labuan Bajo? Bandara Internasional Komodo menjadi gerbang awal perjalanan kamu untuk menikmati wisata yang ada di Pulau Komodo ini.

 

Ilustrasi dari motif kain songke mata manuk (mata ayam) khas Manggarai Barat menjadi konsep tradisional yang digunakan sebagai desain arsitektur Bandara Internasional Komodo ini.

 


 

Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Majalengka

 

Desain Interior Tradisional

 

Sumber: Merdeka.com

 

Nuansa budaya khas Jawa Barat terpajang di segala ornamen dalam arsitektur Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. Pada bagian atap terdapat ukiran yang mengilustrasikan Tari Merak.

 

Tari Merak merupakan tarian tradisional Jawa Barat yang biasanya ditampilkan dalam penyambutan tamu. Hal ini menjadi simbol desain interior bandara untuk menyambut kedatangan para wisatawan yang berkunjung.

 

Ukiran motif Batik Mega Mendung asal Cirebon pun turut melengkapi suasana di ruang check-in bandara. Kemudian menara ATC yang dirancang menyerupai senjata tradisional Jawa Barat, Kujang.

 

 

Kesimpulan

 

Itulah kelima desain interior tradisional bandara dengan segala keindahan arsitekturnya, yang menyuguhkan konsep futuristik sebagai definisi kemegahan budaya Indonesia.

 

Tentunya, keberadaan bandara memiliki peran penting untuk memberi kesan yang tak terlupakan bagi para pelancong yang hendak berpergian ke suatu tempat. Bandara juga menjadi gerbang awal yang memperlihatkan definisi kekayaan Indonesia.

 

Untuk menciptakan desain interior tradisional yang memberikan entitas kultural, suatu konstruksi juga perlu menggunakan material yang berkualitas untuk memaksimalkan hasilnya, seperti pada penggunaan material baja ringan

 

BLKP menjadi pilihan tepat yang menyediakan beragam produk baja ringan dengan kualitas standarisasi SNI, ISO 9001-2015, uji lab ketahanan produk hingga 4 tahun garansi warna serta telah tersertifikasi TKDN 22 - 34981.  



Artikel Populer

Tidak ada artikel popular.
Your Message Has Been Sent..